PAMERAN KARYA SENI RUPA




KARYA SENI RUPA 2 DIMENSI



1.  Lukisan The Persistence of Memory

 Judul:  Lukisan The Persistence of Memory
 Karya: Salvador Dali
 Media: Kanvas
 Teknik: Plakat
 Ukuran: 24 cm x 33 cm
 Tahun: 1931
 Derskripsi: 
     “The Persistence of Memory” ini sendiri memiliki makna yang sangat dalam yang membuat lukisan ini menjadi sangat terkenal di seluruh dunia. Pada lukisan tersebut, tedapat beberapa simbol yang dapat kita lihat dengan kasat mata. Simbol-simbol tersebut antara lain, sebuah bukit, jam, gurun, dan semut.
        Bukit yang berada sebagai latar lukisan merupakan sebuah bukit yang berada di Cape Creus, Catalonia, sebuah tempat dimana Salvador Dali dilahirkan. Tepatnya pada kota Figueres, Catalonia, Spanyol. Menurut Dali, jam yang nampak seperti meleleh merupakan waktu yang tidak memiliki makna, “time has no meaning”. Pada saat lukisan ini dilukis, Dali merupakan orang yang sangat terinspirasi oleh teori Freudian, Sigmund Freud, dan teori hukum relativitas miliki Albert Einstein. Hal tersebut mempengaruhi gaya lukisan Dali yang menyebabkan lukisan “The Persistence of Memory” ini memiliki unsur abstrak. Lalu terdapat pula simbol gurun dan semut. Sebuah gurun merupakan suatu tempat dimana kekosongan hidup. Tidak ada yang dapat dilakukan oleh manusia yang berada di gurun kecuali berjalan menemukan jalan keluar dari gurun tersebut. Hal ini berkaitan dengan waktu dan semut. Semut di dalam lukisan tersebut diartikan menjadi sebuah kerusakan atau kehilangan. Dengan manusia berjalan tanpa penopang hidup di suatu gurun yang sangat panas, cepat atau lambat, waktu akan memakan sisa hidup manusia tersebut.




2.   Lukisan Der Kuss

The Kiss - Gustav Klimt - Google Cultural Institute.jpg

  • Judul:   Lukisan Der Kuss
  • Karya:  Gustav Klimt
  • Media:  Kanvas
  • Teknik: Plakat
  •  Ukuran: 1,8 m x 1,8 m
  • Tahun:  Antara 1907-1908
  • Deskripsi: Figur kedua orang itu dilukis dengan jubah dan pakaian berwarna keemasan dengan latar berwarna perunggu. Mereka terlihat dalam lukisan berada di ujung sebuah jurang yang ditumbuhi bunga-bunga. Lelakinya mengenakan sebuah mahkota dari dedaunan anggur; wanitanya juga mengenakan hiasan bunga-bunga di kepalanya. Lukisan ini memperlihatkan pengaruh Art Noveau yang kebanyakan melukiskan tema-tema romantis dan cenderung berbau erotis, layaknya lukisan-lukisan Klimt yang lainnya. Konon, lukisan ini dipersembahkan untuk istrinya, Emilie Louise Flöge.

3. Karya Fotografi

24 Light and Shadow Photography for Inspiration - vintagetopia  
  https://vintagetopia.co/2018/04/07/24-light-and-shadow-photography-for-inspiration/    
  • Judul: Sliding doors
  • Karya:  Vintagetopia (on pinterest)
  • Media: Canon EOS 5DS R
  • Teknik: Mengedepankan siluet
  •  Ukuran: 564 × 818 mm
  • Tahun: 2018
  • Deskripsi: Fotografer mengambil foto ini pada suatu rumah di kotanya. Tujuan diambilnya foto ini adalah untuk mempromosikan cara menggambil gambar light and shadow yang benar. Serta, mengajak semua orang untuk menemukan jalan hidup masing-masing agar tidak terjerat dalam kegelapan dunia. Hal tersebut, terlihat dari cahaya dibalik pintu yang menyiaratkan akan kebaikan, kemenangan, dll.


4.  Karya Mozaik

Seniman Manchester Bikin Seni Mozaik Mayweather

Judul: Mozaik Floyd Mayweather Jr.
Karya: Manchester Mark Kennedy
Media: Papan
Teknik: Menyatukan pecahan kermik agar membentuk suatu seni
Tahun: 2015
Deskripsi: 
          Seniman ternama Manchester Mark Kennedy menghasilkan karya seni lukis berupa mozaik Floyd Mayweather Jr. Ini bukan terkait pertarungannya dengan Manny Pacquiao yang sudah menemui kata sepakat. Melainkan kado istimewa yang ditunjukkan kepada ayahnya.Ayah Kennedy diketahui begitu menggemari alias penggemar berat sosok petinju tak terkalahkan asal Amerika Serikat tersebut. Karenanya dia mengambil inisiatif untuk menghasilkan seni rupa mozaik itu.
           Bintang tinju asal Filipina, Manny Pacquiao, menilai Floyd Mayweather Jr adalah pria yang baik, meski banyak orang yang percaya Pretty Boy – julukan Mayweather – adalah seorang yang arogan karena suka pamer harta. 


5.  Karya Lukis



Judul: Everything will be change
Karya: Refina Mile Adhelia
Media: Kertas
Teknik: Plakat
Ukuran: 29,7 x 42,0 centimeter
Tahun: 2019
Deskripsi:
    Segala sesuatu pasti akan berubah, seperti pergantian siang dan malam. Semua ada waktu nya masing-masing. Jangan merasa iri akan keberhasilan orang, selagi kita berusaha maka waktu keberhasilan akan mergerak menuju kita.  Dan bersyukurlah atas hidup yang kamu nikmati pada hari ini, belum tentu besok kamu masih memilikinya.

6.  Seni Batik



Judul: Batik Sida Asih
Asal:  Yogyakarta
Media: Kain
Teknik: canting tulis
Deskripsi:
     Batik motif Sidoasih termasuk dalam salah satu jenis batik kraton. Nama batik sidoasih berasal dari dua kata bahasa Jawa yaitu “sido” dan “asih”. “Sido” dapat diartikan sebagai jadi, atau terus menerus, atau berkelanjutan. Sedangkan”asih” dapat diartikan sebagai sayang. Jadi jika digabungkan, batik Sidoasih dapat diartikan sebagai perlambang kehidupan manusia yang penuh kasih sayang, sehingga dapat menentramkan kehidupan di dunia maupun akhirat.
Dalam adat Jawa, batik Sidoasih biasanya digunakan dalam acara-acara perkawinan, dimana kain batik Sidoasih dipakai sebagai busana pada malam pengantin. Dengan mengenakan batik Sidoasih, maka akan membuat kedua pengantin menjalani kehidupan barunya dengan lebih romantis, semakin penuh cinta dan kasih sayang.
Batik motif Sidoasih ada yang berasal dari Kraton Surakarta dan biasanya dikenakan temanten puteri pada saat malam temanten. Motif Sidoasih bermakna, Sido dalam bahasa jawa memiliki arti jadi, asih berasal dari kata kasih yang mengalami pelepasan huruf K, asih bisa berarti sayang, cinta dan eman. Motif ini mempunyai makna agar hidup berumah tangga selalu penuh kasih sayang. Makna dari motif Sidoasih adalah harapan agar manusia mengembangkan rasa saling menyayangi dan mengasihi antar sesama.
Batik Motif Sidoasih yang berasal dari Yogyakarta motifnya berbentuk pola semen.Pola semen yang berasal dari kata semi, selalu bermuatan gambar tumbuhan atau gunung, tempat berseminya tanaman. Semen Sidoasih dipakai pada upacara pernikahan, dengan harapan pengantin akan membangun hidupnya dengan kebahagiaan penuh kasih.

Salah satu motif Batik Sida Asih
Motif-motif berawalan sida (dibaca sido) merupakan golongan motif yang banyak dibuat para pembatik. Kata “sida” sendiri berarti jadi/menjadi/terlaksana. Dengan demikian, motif-motif berawalan “sida” mengandung harapan agar apa yang diinginkan bias tercapai. Makna dari motif Sida Asih (dibaca Sido Asih) adalah harapan agar manusia mengembangkan rasa saling menyayangi dan mengasihi antar sesama




7.  Karya Kaligrafi



Judul: Tulisan Nabi Muhammad SAW
Karya: Said Nahri
Teknik: Grafis
Deskripsi:  
    Kaligrafi di atas menuliskan kata Muhammad SAW. Dibuat dalam bentuk orang yang sedak sujud sewaktu sholat. Kaligrafi ini dibuat untuk mengingatkan agar kita selalu menjaga sholat.




KARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI
     

1.    Karya Patung

Hasil gambar untuk Christ the Redeemer


Judul: Christ the Redeemer atau Patung Kristus Penebus
Karya: Paul Landowski, Heitor da Silva Costa, Albert Caquot
Media:  Batu
Teknik: Memahat
Tinggi: 710 m
Tahun: 1922–1931
Deskripsi: 
      Patung Kristus Penebus adalah patung Yesus Kristus dengan gaya arsitektur Art Deco terbesar dan terdapat di Rio de Janeiro, Brasil. Patung memiliki tinggi 38 meter dan terletak di puncak dari Gunung Corcovado yang tingginya 710 m di Taman Nasional Hutan Tijuca, yang menghadap ke kota. Patung ini menjadi simbol umat Kristen, dan menjadi simbol kebanggaan kota. Tangan patung ini yang terbuka dilihat banyak orang sebagai tanda dari kehangatan penduduk Brasil.
       Gagasan untuk membangun sebuah patung yang besar di puncak Corcovado telah muncul sejak pertengahan 1850-an, ketika imam Katolik Pedro Maria Boss meminta dana dari Putri Isabel untuk membangun sebuah monumen keagamaan yang besar. Untuk menarik para penyumbang, yang kebanyakan berasal dari Katolik Brasil. Rancangan-rancangannya dipertimbangkan untuk "Patung Kristus" termasuk sebuah representasi dari salib Kristen, sebuah patung Yesus dengan bola dunia di tangannya, dan sebuah pedestal yang melambangkan dunia. Akhirnya patung Kristus Sang Penebus dengan tangan yang terbuka yang dipilih.




2.  Karya Keramik


http://staffnew.uny.ac.id/upload/131666726/penelitian/2007+(01)+Botol+dan+tekstur.pdf



Judul: Botol dan Tekstur
Karya: B Muria Zuhdi (Pendidikan Seni Rupa/Seni Kriya, Universitas Negeri Yogyakarta)
Media: Tanah Liat (Keramik)
Teknik: Pijat
Ukuran: 13 cm x  35 cm
Tahun: 2007
Deskripsi:
    Keinginan B Muria Zuhdi untuk membuat karya keramik botol ini sejalan dengan pikiran atau realitas yang berkembang menyangkut pergeseran fungsi keramik yang dahulunya dibuat hanya untuk kepentingan kegunaan praktis bergeser menjadi keramik hias (dekoratif) dan keramik ekspresif. Pergeseran fungsi yang terjadi dalam bidang keramik sesungguhnya terjadi pula pada bidang-bidang seni kriya lainnya. Berkenaan dengan ini But Muchtar mengatakan, bahwa pada saat ini terdapat dua kategori kriya: yang pertama adalah yang tetap mempertahankan pengertian konvensional, yaitu kriya sebagai objek untuk keperluan sehari-hari. Adapun kategori kedua adalah yang melihat kriya sebagai objek untuk menekankan ekspresi pribadi (Muchtar, 1991:3). Penciptaan karya yang menekankan ekspresi pribadi adalah penciptaan karya yang berpijak pada kepentingan estetik murni, yaitu penciptaan karya yang didasarkan pada cita rasa keindahan yang sangat personal, individual dan subyektif mengacu pada prinsip-prinsip estetika modern (kontemporer), namun tidak meninggalkan pertimbangan nilai-nilai obyektif fisikal-formal.  Oleh karena itu, dalam upaya menciptakan karya keramik pada kesempatan ini, B Muria Zuhdi cenderung berpihak pada seni yang indah sehingga secara obyektif dapat dikritisi berdasarkan konvensi obyektivitas seni dengan kata lain karya botol dibuat tidak untuk digunakan sebagai wadah sesuatu. Melainkan ia dibuat semata-mata sebagai benda seni untuk dinikmati keindahan atau keunikan bentuk dan teksturnya.




3.   Karya Arsitektur



Judul: Museum Tsunami Aceh
Karya: Ridwan Kamil
Media: Pasir, semen, dll
Teknik: Mengecor, Merakit, Membangun
Luas: 2.500 m²
Tahun: 2009
Deskripsi: 
    Museum ini didirikan oleh walikota Bandung dan tokoh seni rupa Indonesia di bidang arsitektur, Ridwan Kamil pada tahun 2009 silam. Museum ini dibangun untuk memperingati persitiwa tsunami Aceh pada 2004 silam. Selain itu, museum ini juga didirikan sebagai pusat pendidikan sekaligus tempat pengungsian jika tsunami terjadi lagi.
      Bangunan seluas 2.500 m² ini memiliki dinding lengkung yang ditutupi oleh relief geometris. Di dalamnya terdapat lorong sempit dan gelap diantara dua dinding air yang tinggi. Lorong tersebut dibuat agar pengunjung bisa merasakan suasana dan kepanikan saat tsunami melanda. Dinding museum dihiasi dengan gambar orang-orang yang tengah menari Saman. Tari Saman sendiri merupakan simbol dari kekuatan, kedisiplinan, dan religiusitas suku Aceh. Dinding di ruang terdalam Museum Tsunami Aceh juga dicantumkan nama-nama korban tsunami Aceh, baik yang selamat maupun yang meninggal. Atap gedung museum dirancang sedemikian rupa hingga berbentuk mirip dengan ombak. Sementara itu, Lantai dasarnya juga didesain sedemikian rupa hingga bentuknya menyerupai atap rumah panggung khas Aceh yang selamat dari terjangan tsunami. Museum ini memamerkan simulasi elektronik peristiwa tsunami Aceh 2004, foto-foto para korban, serta kisah-kisah dari korban yang selamat.


4. Seni Kriya



Judul: Pot dari barang bekas
Karya: Refina Mile, Alya Hasna, Amalia Putri, Elza Cantika, Dinda Syafira, Gesti Augina, Refika Nursifa
Media: Handuk bekas, Semen, Cetakan
Teknik: Mengecor, Menyetak
Ukuran: Bervariasi
Tahun: 2019
Deskripsi: 
     Dalam karya di atas, saya dan teman-teman saya membuat tiga karya pot dengan cara pembuatan dan makna yang berbeda-beda. Yang petama, yaitu pot benbentuk genggaman jari yang memiliki arti gegamlah/jagalah tanaman agar tidak merugikan banyak oarng. Pot ini menggunkan teknik mengecor semen ke dalam lateks. Pot kedua yaitu pot yang berada di tengah, ujungnya yang mekar menunjukkan bahwa sesuatu yang kita tanam sedikit demi sedikit akan membayak/membesar. Pot ini menggunakan teknik menyetak. Dan pot yang terakhir dengan ujung yang dimasukkan kedalam menunjukkan bahwa kita harus selalu intropeksi  diri dan tidak langsung menyalahkan orang lain.pot ini menggunkan teknik menyetak gelas minum.



5.   Karya Patung

Hasil gambar untuk tugu muda


Judul: Patung Tugu Muda
Karya: Kyai Faqih Ibrahim Diponingrat dan Kyai Wiryokusumo
Media: Semen, Batu, Pasir, dll
Teknik: Merakit, Mengecor
Tinggi: 53 meter
Tahun:   1951-1953
Deskripsi: 
      Tugu Muda berbentuk seperti lilin yang mengandung makna semangat juang para pejuang untuk mempertahankan kemerdekaan RI tidak akan pernah padam. Bentuk Tugu muda merupakan tugu yang berpenampang segi lima. Terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu landasan, badan dan kepala. Pasa sisi landasan tugu terdapat relief. Keseluruhan tugu dibuat dari batu. Untuk memperkuat kesan tugunya, dibuat kolam hias dan taman pada sekeliling tugu.
       Tugu ini didirikan untuk mengenang peristiwa Pertempuran Lima hari di Semarang[1]. Peletakan batu pertama dilakukan pada tanggal 28 Oktober 1945, oleh Mr. Wongsonegoro (Gubernur Jawa Tengah) pada lokasi yang direncanakan semula yaitu didekat Alun-alun. Namun karena pada bulan Nopember 1945 meletus perang melawan Sekutu dan Jepang, proyek ini menjadi terbengkalai. Kemudian tahun 1949, oleh Badan Koordinasi Pemuda Indonesia (BKPI), diprakarsai ide pembangunan tugu kembali, namun karena kesulitan dana, ide ini jugaa belum terlaksana. Tahun 1951Walikota SemarangHadi Soebeno Sosro Wedoyo, membentuk Panitia Tugu Muda, dengan rencana pembangunan tidak lagi pada lokasi alun-alun, tetapi pada lokasi tempat terjadinya peristiwa pertempuran lima hari di semarang yakni di pertemuan Jl. Pemuda, Jl. Imam Bonjol, Jl. Dr. Sutomo, dan Jl. Pandanaran dengan Lawang Sewu seperti lokasi sekarang ini. Akhirnya pada tanggal 10 Nopember 1951Gubernur Jawa Tengah Boediono meletakkan batu pertama di lokasi yang baru ini.


6.    Seni Instalasi


Judul: The Constellation, Abu Dhabi
Karya: Ralph Helmick
Media: 1.327 bentuk geometris yang melekat pada 1.110 kabel
Teknik: Merakit
Tinggi: 100 meter
Deskripsi: 
   The Constellation merupakan karya seni publik sebagai penghormatan terhadap Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, seorang pemimpin dan pendiri Uni Emirat Arab yang memperjuangkan perdamaian, toleransi, hak-hak perempuan, dan lingkungan. Dirancang oleh seniman Ralph Helmick, karya seni ini terdiri dari 1.327 bentuk geometris yang melekat pada 1.110 kabel. Karya seni setinggi 100 meter ini bersinar layaknya bintang di malam hari yang diharapkan dapat membangkitkan keabadian visi abadi Sheikh Zayed yang terus mengilhami orang-orang di UAE dan sekitarnya. The Constellation bertempat di Pavilion bersejarah.



Demikianlah pameran karya dua dan tiga dimensi yang saya buat. semoga bermanfaat :)

Komentar

  1. Bagus min, tapi mungkin tulisannya lebih dirapikan, mungkin Mimin bisa cek di blogspot ya allart di alilartupas .blogspot.com
    Itu cukup bagus dan rapi min

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MERANGKUM MATERI PAMERAN